Kriminalitas merupakan masalah yang sering kali meresahkan masyarakat, termasuk di Kabupaten Pemalang. Untuk itu, pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan aparat dalam menanggulangi kriminalitas di daerah ini tidak bisa diabaikan.
Menurut Kapolres Pemalang, AKBP Firman Santyabudi, kolaborasi antara masyarakat dan aparat sangatlah penting dalam upaya menekan angka kriminalitas. Firman mengatakan, “Kami sebagai aparat tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat. Kolaborasi yang baik antara kedua belah pihak dapat memberikan hasil yang optimal dalam menangani kasus-kasus kriminal.”
Salah satu contoh kolaborasi yang berhasil adalah program “Siskamling” (Sistem Keamanan Lingkungan) yang dilakukan secara rutin oleh masyarakat setempat dengan dibantu oleh aparat kepolisian. Dalam program ini, masyarakat bergotong-royong untuk menjaga keamanan lingkungan mereka dan melaporkan segala hal yang mencurigakan kepada pihak berwajib.
Menurut pakar kriminologi, Prof. Dr. Soedjarwanto, MA, kolaborasi antara masyarakat dan aparat merupakan kunci utama dalam menanggulangi kriminalitas. Soedjarwanto menekankan bahwa peran aktif masyarakat dalam memberikan informasi dan dukungan kepada aparat sangatlah vital dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua.
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak kendala dalam menjalin kolaborasi antara masyarakat dan aparat. Salah satunya adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk melaporkan kejadian kriminal yang terjadi di sekitar mereka. Oleh karena itu, perlu adanya sosialisasi dan edukasi yang lebih intensif kepada masyarakat tentang pentingnya peran mereka dalam upaya pencegahan kriminalitas.
Dengan demikian, pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan aparat dalam menanggulangi kriminalitas di Pemalang tidak dapat dipandang sebelah mata. Hanya dengan kerjasama yang baik dan dukungan dari semua pihak, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan tenteram bagi kita semua. Semua pihak harus saling bekerjasama, karena “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.”